BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Permasalahan yang ada dalam dunia
pendidikan formal bertambah dari tahun ke tahun. Salah satu permasalahan utama
yang dihadapi bangsa indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan formal pada
setiap jenjang pendidikan. Usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu
pendidikan nasional, antara lain melalui berbagai pelatihan dan peningkatan
kompetensi guru, pengadaan buku dan alat pelajaran, perbaikan sarana dan
prasarana pendidikan dan peningkatan mutu manajemen sekolah. Namun demikian
berbagai indikator mutu pendidikan belum menunjukkan peningkatan yang berarti.
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi membawa pengaruh langsung terhadap perubahan dalam dunia pendidikan.
Bukan hanya proses belajar mengajar yang kini mampu dilakukan jarak jauh, dunia
pendidikan saat inipun tak ubahnya seperti materi umum yang begitu bebas,
mudah, dan cepat dikonsumsi masyarakat luas.
Namun hal tersebut ternyata tidak
mampu mengubah pandangan masyarakat Indonesia terhadap pendidikan, khususnya
bidang studi matematika. Irza
Effendi (2010:1) bahwa, "Salah satu ciri penting matematika adalah
memiliki obyek abstrak sehingga kebanyakan siswa menganggap bahwa matematika
itu sulit."
Proses pendidikan yang dilaksanakan
di sekolah pada dasarnya adalah kegiatan belajar mengajar, yang bertujuan agar
siswa memiliki hasil yang terbaik sesuai kemampuannya. Salah satu tolak ukur
yang menggambarkan tinggi rendahnya keberhasilan siswa dalam belajar adalah
hasil belajar. Hasil belajar dapat di lihat dari tiga aspek, yaitu aspek
kognitif, aspek afektif, aspek psikomotor.
Salah satu disiplin ilmu
pengetahuan yang memegang peranan penting dalam kehidupan dan kehadirannya
sangat terkait erat dengan dunia pendidikan adalah Matematika. Matematika perlu
dipahami dan dikuasai semua lapisan masyarakat terutama siswa disekolah.
Russefendi (Yusuf, 2003:1) mengemukakan, “Matematika penting sebagai pembentuk
sikap, oleh karena itu salah satu tugas guru adalah mendorong siswa agar dapat
belajar dengan baik”.
Ibrahim, dkk (2002:76) mengemukakan
bahwa belajar adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa oleh dirinya
sendiri, maka inisiatif belajar harus muncul dari dirinya. Disini tugas guru
menyediakan bahan pelajaran tetapi yang mengolah dan mencerna adalah para siswa
sesuai dengan bakat, kemampuan dan latar belakang masing-masing. Sesuai yang di
kemukakan oleh Sardiman (1986:98), belajar adalah berbuat dan sekaligus
merupakan proses yang membuat anak didik harus aktif.
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), tujuan yang ingin dicapai melalui pembelajaran matematika di
jenjang SMP adalah: (1) memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan
antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat,
efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah; (2) menggunakan penalaran pada
pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi,
menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika; (3)
memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model
matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh; (4)
mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah, dan (5) memiliki sikap menghargai kegunaan
matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan
minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam
pemecahan masalah.
Namun kenyataan di lapangan, proses
kegiatan belajar mengajar di kelas, pembelajaran mata pelajaran eksak tertutama
Matematika responnya kurang baik. Seperti yang di kemukakan Ruseffendi (Yusuf,
2003:2), Matematika (ilmu pasti) bagi anak-anak pada umumnya merupakan mata
pelajaran yang tidak di senangi kalau bukan pelajaran yang di benci
Kegiatan
belajar-mengajar merupakan inti pendidikan, akan lebih
efektif bila siswa berpartisipasi aktif
dalam pembelajaran. Aktivitas siswa menyangkut fisik dan mental bukan hanya
untuk individu, tetapi juga dalam kelompok sosial. Dengan demikian, siswa
akan menghayati dan menarik pelajaran dari pengalamannya sebagai hasil belajar yang
merupakan bagian dari
dirinya.
Hasil
belajar antara siswa yang satu dengan siswa yang lain berbedabeda.
Menurut Djamarah (2002: 141 – 171), hasil
belajar itu dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal.
Faktor dari luar diri
siswa, misalnya lingkungan alam dan sosial budaya, kurikulum, program,
sarana dan fasilitas dari guru. Sedangkan
faktor internal yaitu faktor dari alam diri siswa itu sendiri, misalnya
bakat, minat, kecerdasan, kemampuan kognitif, motivasi, kreativitas dan keadaan
fisik.
Upaya peningkatan hasil belajar
siswa tidak terlepas dari berbagai faktor yang mempengaruhinya. Dalam hal ini,
diperlukan guru kreatif yang dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik
dan disukai oleh peserta didik. Suasana kelas perlu direncanakan dan dibangun
sedemikian rupa dengan menggunakan model pembelajaran dan bahan ajar yang tepat
agar siswa dapat memperoleh kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain sehingga
pada gilirannya dapat diperoleh hasil belajar yang optimal.
Dalam pengembangan bahan ajar guru
diberi kebebasan untuk mengubah, memodifikasi, dan menyesuaikan bahan ajar
dengan kondisi Sekolah dan daerah, serta dengan karakteristik siswa. Hal ini
harus dipahami dan dilakukan guru, terutama kalau Sekolah tempatnya mengajar
tidak mengembangkan bahan ajar sendiri, tetapi menggunakan bahan ajar yang
dikembangkan oleh Depdiknas atau bahan ajar dari Sekolah lain.
Dari uraian di atas, maka salah
satu upaya yang dianggap dapat memecahkan masalah tersebut adalah dengan
menggunakan penerapan model jigsaw dalam pembelajaran matematika sebagai satu
strategi yang diharapkan melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran
matematika. Oleh karena itu, maka penulis tertarik untuk menyusun makalah berjudul
“Pengembangan
Bahan Ajar melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan Pendekatan
Kontruktivisme pada Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
SMP ”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang tersebut, permasalahan yang diajukan adalah
1.
Bahan ajar seperti apa yang dapat
dikembangkan dengan menggunakan model pembelajaran jigsaw melalui pendekatan
kontruktivisme?
2.
Instrumen seperti apa yang dapat
meningkatan hasil belajar siswa?
C.
Batasan Masalah
Untuk menghindari kesalahan
pemahaman, maka penulis membatasi permasalahan menjadi
1.
Hasil Belajar siswa pada pembelajaran matematika dengan model jigsaw melalui
pendekatan kontruktivisme.
2.
Untuk kemampuan kognitif siswa dilihat berdasarkan indikator
dimana siswa dapat mengerjakan soal-soal yang telah dibuat yang dapat mengukur
tahap-tahap kemampuan siswa sesuai dengan taksonomi Bloom tahap ke-2 dan tahap
ke-3.
3.
Materi dibatasi pada pokok bahasan pecahan, sub pokok Operasi pada
pecahan
D.
Tujuan
Pengkajian Materi
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah:
1.
Untuk mengetahui bahan ajar yang dapat
dikembangkan dengan menggunakan model pembelajaran jigsaw melalui pendekatan
kontruktivisme
2.
Untuk mengetahui kualitas instrumen yang
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
E. Manfaat Pengkajian Materi
Adapun manfaat dari penyusunan makalah
ini adalah:
·
Bagi siswa
1. Sebagai
acuan dalam meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa.
2. Sebagai
acuan dalam mendorong siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran.
3. Sebagai
acuan dalam membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep
matematika karena materi dikaitkan dengan konteks keseharian siswa dan
lingkungan dunia nyata siswa.
·
Bagi guru
1. Meningkatkan
kemampuan guru dalam menggunakan suatu model pembelajaran, serta dapat
meningkatkan kualitas proses pembelajaran
2. Sebagai
masukan pertimbangan untuk meningkatkan proses dan hasil belajar siswa dengan
model pembelaharan jigsaw.
·
Bagi Sekolah
Dengan adanya strategi
pembelajaran yang baik maka mampu mewujudkan siswa yang cerdas dan berprestasi.
·
Bagi penulis
Sebagai tambahan pengetahuan untuk
menjadi seorang pendidik kelak dengan menerapkan pembelajaran jigsaw untuk
meningkatkan proses dan hasil belajar siswa.
0 komentar:
Posting Komentar